Kasih
Tak pernah terbayang oleh ku,
Akan ada air mata di wajahmu
Mengapa kau mau meneteskannya?
Apa karna kepergianku?
Sungguh itu hal yang sia-sia.
Ada hal lebih berguna untuk kau tangisi.
daripada seorang manusia sepertiku.
Jagalah setiap tetes airmatamu.
Karna tiap tetesnya akan dipertanyakan,
Dipergunakan untuk apa dalam tiap tetes yang jatuh.
Akan sangat pilu..
Bila jawabannya untuk seorang adam sepertiku.
Ingatkah semua kelakuan kasarmu pada orang tuamu?
Ingatkah semua kelalaianmu dalam beribadah pada-Nya?
Ingatkah setiap langkah yang kau hentakan untuk bermaksiat?
Ingatkah akan semua dosa-dosa yang telah kau perbuat?
Sungguh itu lebih baik ditangisi dibanding menangisi sebuah tubuh kosong sepertiku.
Untuk makhluk terindah yang pernah kukenal walau hanya untuk sesaat..
Tak pernah terbayang oleh ku,
Akan ada air mata di wajahmu
Mengapa kau mau meneteskannya?
Apa karna kepergianku?
Sungguh itu hal yang sia-sia.
Ada hal lebih berguna untuk kau tangisi.
daripada seorang manusia sepertiku.
Jagalah setiap tetes airmatamu.
Karna tiap tetesnya akan dipertanyakan,
Dipergunakan untuk apa dalam tiap tetes yang jatuh.
Akan sangat pilu..
Bila jawabannya untuk seorang adam sepertiku.
Ingatkah semua kelakuan kasarmu pada orang tuamu?
Ingatkah semua kelalaianmu dalam beribadah pada-Nya?
Ingatkah setiap langkah yang kau hentakan untuk bermaksiat?
Ingatkah akan semua dosa-dosa yang telah kau perbuat?
Sungguh itu lebih baik ditangisi dibanding menangisi sebuah tubuh kosong sepertiku.
مَا مِنْ شَيْئٍ إِلاَّ وَ لَهُ كَيْلٌ أَوْ وَزْنٌ إِلاَّ الدُّمُوْعَ،
فَإِنَّ الْقَطْرَةَ مِنْهَا تُطْفِئُ بِحَارًا مِنْ نَارٍ
“Segala sesuatu (di dunia ini) pasti memiliki timbangan dan takaran kecuali air mata, karena satu tetes darinya dapat memadamkan lautan api”.
(Imam Ja’far, Bihârul Anwâr, jilid 93, hal. 331, Hadis No.14)
Untuk makhluk terindah yang pernah kukenal walau hanya untuk sesaat..